Sinopsis dan Review Film Anime Gintama: The Very Final – Film Gintama: The Very Final sebagai film paling akhir dalam seri anime Gintama. Film ini diadaptasi dari manga Gintama, set Silver Soul sisi 699 sampai sisi 704. Selain itu, akan tambahan baru yang khusus didatangkan untuk cerita akhir Gintoki dan teman-temannya. Ceritanya akan fokus pada pertempuran terkahir Gintoki Sakata dengan gurunya, Yoshida Shouyou.
Yoshida Shouyou sekarang sudah bangun lagi dalam bentuk seorang iblis yang namanya Utsuro. Hadirnya bawa teror yang besar bukan hanya untuk Gintoki tetapi semua warga area Kabuki. Bukan hanya sampai disana, kemampuan Utsuro juga pelan-pelan semakin bertambah kuat sendirinya.
Tetapi, dalam mengahadapi kemampuan Utsuro yang mematikan, Gintoki tidak lah sendiri. Selainnya Kagura dan Shimura, warga Kabuki, Katsura, Takasugi, bahkan juga pesaing Gintoki ikut juga mengambil sisi dalam pertarungan hebat ini. Menyaksikan jika semuanya yang dianya ingin jagalah ada di seginya, Gintoki juga siap kerahkan semua kekuataanya untuk akhiri intimidasi Utsuro.
1. Film diawali dengan memparodikan anime Dragon Ball
Walau ini ialah film paling akhir Gintama, tidak berarti jika film ini harus menukar jenisnya dari humor jadi sinetron yang mengundang air mata. Dengan kocaknya, film ini dibuka dengan cerita Gintoki sekalian memarodikan style Dragon Ball Z.
Dalam ceritanya, Gintoki menerangkan mengenai kebangunan Utsuro oleh Sekte. Utsuro yang awalnya telah ditaklukkan kembali dibangkitkan oleh Sekte yang berusaha untuk memperoleh keabadian dari badan Utsuro.
2. Semua tim berpadu untuk menaklukkan Utsuro
Utsuro berperanan sebagai antagonis khusus dalam film ini. Karena kehadirannya benar-benar memberikan ancaman keselamatan semesta alam, semua tim pada akhirnya harus lupakan ketidaksamaan mereka dan berpadu untuk menaklukkan Utsuro.
Bahkan juga, Shinsengumi yang awalnya dipastikan buyar ikut berperan serta dalam pertempuran ini. Yang lebih mengagetkan kembali, salah satunya anggota Naraku yang awalnya memihak ke Utsuro bahkan juga ikut dalam pertempuran menantang Utsuro.
3. Perselisihan di antara Utsuro dan alumni Shoka Sonjuku
Dalam pertempuran ini, terlihat terang jika alumni Shoka Sonjuku, Sakata Gintoki, Katsura Kotaro, dan Takasugi Shisuke, mempunyai jalinan lain dengan Utsuro. Bukan sebagai lawan, tetapi sebagai guru dan siswa.
Utsuro mempunyai personalitas yang lain namanya Shoyo Yoshida. Shoyo sendiri sebagai pendiri sekalian guru di Shoka Sonjuku. Karena personalitas Shoyo yang penyabar dan selalu tersenyum, Gintoki, Katsura, dan Takasugi benar-benar menghargai dan mengasihi gurunya.
Tetapi, Utsuro membunuh personalitas Shoyo sesudah Gintoki secara mau tak mau memotong kepala gurunya diakhir Perang Joui. Oleh karena itu, Gintoki, Katsura, dan Takasugi turut serta dalam pertempuran ini bukanlah cuma untuk selamatkan Bumi, tapi juga untuk membalas sakit hati ke Utsuro.
4. Kualitas grafis sesuai harapan dan sangat terasa riil
Film Gintama: The Very Final ini dikerjakan oleh studio Bandai Namco Pictures. Dalam film ini, Bandai Namco Pictures memanglah tidak bermain-main dalam menyajikan kualitas grafis yang menganakemaskan mata. Walau film ini terhitung ke anime dua dimensi, karena kualitas grafisnya yang memikat, film ini terlihat seperti film animasi tiga dimensi.
5. SPYAIR kembali isi soundtrack film Gintama
Lagu SPYAIR yang dengan judul “Wadachi” jadi soundtrack khusus film Gintama: The Very Final ini. Lagu pop rock yang menghidupkan semangat ini akan membuat kamu selalu terpikir pada perjalanan Yorozuya walau seri ini usai sudah.
Ini bukan yang pertamanya kali SPYAIR bekerjasama dengan Gintama. Semenjak pertama kalinya isi ending Gintama dengan lagu mereka yang dengan judul “Samurai Hearts (Some Like it Hot)”, SPYAIR seringkali isi soundtrack Gintama lewat lagu-lagunya.
6. Chizuru Miyazaki sukses membuat film paling akhir Gintama yang paling terkesan
Walau ini sebagai akhirnya perjalanan Yorozuya dalam seri Gintama, si sutradara, Chizuru Miyazaki, tidak membuat film ini jadi film yang memilukan. Chizuru tidak lupakan komponen-komponen humor yang unik dan cuma dipunyai oleh Gintama.
Sesudah memulai film dengan memarodikan Dragon Ball Z, Chizuru akhiri film ini dengan memarodikan anime lain, yakni Neon Genesis Evangelion. Sesudah musik penutup diputar, anime ini tampilkan fragmen “Oshiete Ginpachi-sensei” yang membuat film paling akhir Gintama ini makin terkesan.